Kita sering mendengar para ustadz menyebutkan suatu hadits diriwayatkan oleh Ibnu Hibban. Beliau wafat pada tahun 354 H, sedangkan kekuasaan Al-Muthi’ Lillah adalah mulai dari tahun 334-363 H.
Di dalam hidup beliau ada satu kisah yang sangat penting untuk kita ambil pelajaran dimana beliau mendapat fitnah dalam satu ungkapan yang mungkin beliau “kepleset” dalam menyebutkan ungkapan itu ataupun maksud beliau tidak seperti yang dipahami oleh kebanyakan orang saat itu. Sehingga beliau mengalami sebuah fitnah (cobaan) berupa hinaan dan kondisi yang sangat sulit.
Kuniah beliau adalah Abu Hatim, nama beliau adalah Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban bin Mu’adz bin Ma’bad bin Sahid At-Tamimi Al-Busti. Beliau adalah keturunan Bani Tamim. Adapun Busti, ini adalah tempat beliau lahir, yaitu salah satu wilayah di daerah Afganistan.
Termasuk keturunan dari Kabilah Bani Tamim ini adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Dimana disebutkan dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mereka dipuji:
Ø£َØ´َدُّ Ø£ُÙ…َّتِÙŠ عَÙ„َÙ‰ الدَّجَّالِ
“Bani Tamim ini adalah umatku yang sangat tegas dan keras dalam menentang kesesatan Dajjal.” (HR. Muslim)
Sumber: https://www.radiorodja.com/