Type Here to Get Search Results !

 


BIOGRAFI IMAM AD-DARIMI


Pertumbuhan beliau

Nama: Beliau adalah Abdullah bin Abdurrahman bin al Fadhl bin Bahram bin Abdush Shamad. Kuniyah beliau; Abu Muhammad.

Nasab beliau:

    At Tamimi; adalah nisbah yang ditujukan kepada satu qabilah Tamim.

    Ad Darimi; adalah nisbah kepada Darim bin Malik dari kalangan at Tamimi. Dengan nisbah ini beliau terkenal.

    As Samarqandi; yaitu nisbah kepada negri tempat tinggal beliau.

Tanggal lahir :

Ia di lahirkan pada taun 181 H, sebagaimana yang di terangkan oleh imam Ad Darimi sendiri, beliau menuturkan; ‘aku dilahirkan pada tahun meninggalnya Abdullah bin al Mubarak, yaitu tahun seratus delapan puluh satu. Ada juga yang berpendapat bahwa beliau lahir pada tahun seratus delapan puluh dua hijriah.

Aktifitas beliau dalam menimba ilmu

Allah menganugerahkan kepada imam Ad Darimi kecerdasan, pikiran yang tajam dan daya hafalan yang sangat kuat, teristimewa dalam menghafal hadits. Beliau berjumpa dengan para masyayikh dan mendengar ilmu dari mereka. Akan tetapi sampai sekarang kami tidak mendapatkan secara pasti sejarah beliau dalam memulai menuntut ilmu.

Beliau adalah sosok yang tawadldlu’ dalam hal pengambilan ilmu, mendengar hadits dari kibarul ulama dan shigharul ulama, sampai-sampai dia mendengar dari sekelompok ahli hadits dari kalangan teman sejawatnya, akan tetapi dia jua seorang yang sangat selektif dan berhati-hati, karena dia selalu mendengar hadits dari orang-orang yang terpercaya dan tsiqah, dan dia tidak meriwayatkan hadits dari setiap orang.

Rihlah beliau

Rihlah dalam rangka menuntut ilmu merupakan bagian yang sangat mencolok dan sifat yang paling menonjol dari tabiat para ahlul hadits, karena terpencarnya para pengusung sunnah dan atsar di berbagai belahan negri islam yang sangat luas. Maka Imam ad Darimi pun tidak ketinggalan dengan meniti jalan pakar disiplin ilmu ini.

Diantara negri yang pernah beliau singgahi adalah;

    Khurasan

    Iraq

    Baghdad

    Kufah

    Wasith

    Bashrah

    Syam; Damasqus, Himash dan Shur.

    Jazirah

    Hijaz; Makkah dan Madinah.

Guru-guru beliau

Guru-guru imam Ad Darimi yang telah beliau riwayatkan haditsnya adalah;

    Yazid bin Harun

    Ya’la bin ‘Ubaid

    Ja’far bin ‘Aun

    Basyr bin ‘Umar az Zahrani

    ‘Ubaidullah bin Abdul Hamid al Hanafi

    Hasyim bin al Qasim

    ‘Utsman bin ‘Umar bin Faris

    Sa’id bin ‘Amir adl Dluba’i

    Abu ‘Ashim

    ‘Ubaidullah bin Musa

    Abu al Mughirah al Khaulani

    Abu al Mushir al Ghassani

    Muhammad bin Yusuf al Firyabi

    Abu Nu’aim

    Khalifah bin Khayyath

    Ahmad bin Hambal

    Yahya bin Ma’in

    Ali bin Al Madini

    Dan yang lainnya.

Murid-murid beliau

Sebagaimana kebiasaan ahlul hadits, ketika mereka mengetahui bahwa seorang alim mengetahui banyak hadits, maka mereka berbondong-bondong mendatangi alim tersebut, guna menimba ilmu yang ada pada diri si ‘alim. Begitu juga dengan Imam Ad Darimi, ketika para penuntut ilmu mengetahui kapabaliti dalam bidang hadits yang dimiliki imam, maka berbondong-bondong penuntut ilmu mendatanginya, diantara mereka itu adalah;

    Imam Muslim bin Hajaj

    Imam Abu Daud

    Imam Abu ‘Isa At Tirmidzi

    ‘Abd bin Humaid

    Raja bin Murji

    Al Hasan bin Ash Shabbah al Bazzar

    Muhammad bin Basysyar (Bundar)

    Muhammad bin Yahya

    Baqi bin Makhlad

    Abu Zur’ah

    Abu Hatim

    Shalih bin Muhammad Jazzarah

    Ja’far al Firyabi

    Muhammad bin An Nadlr al Jarudi

    Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Persaksian para ulama terhadap beliau

    Imam Ahmad menuturkan; (Ad Darimi) imam.

    Muhammad bin Basysyar Bundar menuturkan; penghafal dunia ada empat: Abu Zur’ah di ar Ray, Muslim di an Nasaiburi, Abdullah bin Abdurrahman di Samarqandi dan Muhamad bin Ismail di Bukhara”.

    Abu Sa’id al Asyaj menuturkan; ‘Abdullah bin Abdirrahman adalah imam kami.’

    Muhammad bin Abdullah al Makhrami berkata; ‘wahai penduduk Khurasan, selagi Abdullah bin Abdurrahman di tengah-tengah kalian, maka janganlah kalian menyibukkan diri dengan selain dirinya.’

    Raja` bin Murji menuturkan; ‘aku telah melihat Ibnu Hambal, Ishaq bin Rahuyah, Ibnu al Madini dan Asy Syadzakuni, tetapi aku tidak pernah melihat orang yang lebih hafizh dari Abdullah.

    Abu Hatim berkata; Muhammad bin Isma’il adalah orang yang paling berilmu yang memasuki Iraq, Muhammad bin Yahya adalah orang yang paling berilmu yang berada di Khurasan pada hari ini, Muhammad bin Aslam adalah orang yang paling wara’ di antara mereka, dan Abdullah bin Abdurrahman orang yang paling tsabit diantara mereka.

    Ad Daruquthni menuturkan; ‘ tsiqatun masyhur.

    Muhammad bin Ibrahim bin Manshur as Sairazi menuturkan; “Abdullah adalah puncak kecerdasan dan konsistensi beragama, di antara orang yang menjadi teladan dalam kesantunan, keilmuan, hafalan, ibadah dan zuhud”.

Hasil karya beliau

    Sunan ad Darimi.

    Tsulutsiyat (kitab hadits)

    al Jami’

    Tafsir

Wafatnya beliau

Beliau meninggal dunia pada hari Kamis bertepatan dengan hari tarwiyyah, 8 Dzulhidjah, setelah ashar tahun 255 H, dalam usia 75 tahun. Dan dikuburkan keesokan harinya, Jumat (hari Arafah).

Sumber: https://abuzahrahanifa.wordpress.com/